Nada-nada itu
kembali hadir menemui
Untuk mengajak
pergi berlari
Menari-nari di
padang ilalang sepi
Hanya sendiri
Dituntun angin
dingin dan
jatuh di peluk
rerumput luas
Dinaungi lautan langit
yang dihuni awan berarak
terlihat sedang bermain
menyembunyikan separuh surya
Menutuplah rela
pelupuk mata,
bernapas mengisi
jiwa,
mencari nada-nada
yang di tiup angin lepas
dan merdu
dilantunkan semesta
Nada-nada yang
masih sama
Terdengar,
seperti pada hari sepasang mata bertemu
pandang
Tidak tahu siapa
nama
Hingga sore
menjelang
Nada-nada belum
juga bercerita nama
dari sepasang
mata milik seorang pemuda
dan napas masih
mengisi jiwa yang sama,
menanti nama di
ujung nada yang sama
Setelah tadi
kembali melihat sepasang mata
milik seorang
pemuda tak bernama
-an-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar