bisakah kita
bertemu dengan hari yang dulu
pada hari kau
berkisah tentang senja
ketika kita duduk
di atas pasir putih ditemani deru ombak
kau bilang
matahari akan segera pergi
saat itulah kita
bertemu senja
kau katakan senja
adalah pertemuan
aku katakan senja
adalah sebuah perpisahan
kau bilang senja
sebuah penantian
aku bilang senja
adalah harapan kosong
matamu berkata
melihat jingga
mataku berkata
melihat kelam
lalu kaupun
bertanya mengapa?
pada hari kau
berkisah tentang senja
aku memulai kisah
tentang malam
ketika senja
menghilang,
alam mendukung
latar cerita perlahan
ada bulan besar
di depan mata kita
yang tidak mau mengganggu malam dengan sinarnya
tapi kau bilang
kau tak suka malam
aku bilang aku
suka malam
malam adalah waktu menyepi terbaik
kau bilang malam
adalah tidur
aku bilang malam
adalah terjaga
dan kau akan
menemui kau di situ
esoknya kita
kembali melihat senja dan malam
sekarang kau
bilang matamu melihat kelam
aku justru
melihat jingga
kau bilang kau
terjaga pada malam
justru aku
tertidur pada malam
kau sepakat senja
adalah harapan kosong
aku malah sepakat
senja adalah penantian
kau berkata kau
suka malam
aku berganti suka
senja
kau suka senja
aku suka malam
akhirnya
kita tahu
meski kita
simpan dalam diri masing-masing.
jadi, bisakah
kita bertemu pada hari yang dulu itu?
setelah kau
berkisah tentang senja
kita akan berkata
bahwa ternyata kita tak pernah sepaham
-an-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar