Senin, 24 Desember 2012

kehilangan, terbiasa, rencana Tuhan

"kitapun adalah sebuah kebetulan"

'tidak. Se-iseng itukah Tuhan menciptakan kita?'

"lantas? menurutmu, apakah kita adalah sebuah rencana?"

'mungkin. sebuah rencana yang akan dipertemukan oleh Tuhan'

"lalu dipisahkan? dan dipertemukan kembali? atau mungkin... tidak sama sekali."

'mungkin. mungkin Tuhan ingin mengajarkan kepada kita tentang 'berarti'-nya sesuatu. bukankah manusia sering sekali merasakan kerinduan dan keberartian akan sesuatu justru setelah ia 'jauh'?'

"mungkin karena keterbiasaan..."

'keterbiasaan yang mengundang rasa itu datang perlahan hingga kita sendiri tidak sadar kalau ia sudah menetap lama bersama kita? dan baru menyadarinya ketika ia pergi? atau justru kita yang pura-pura tidak mau menyadarinya? kalau benar begitu, lantas kenapa kepura-puraan itu tidak diteruskan saja?'

"sulit."

'mungkin itulah yang Tuhan ingin ajarkan kepada kita. kau dan aku.'

"jawabmu hanya 'mungkin' 'mungkin' dan 'mungkin'"

'aku harus jawab apa? Tuhan belum memberitahukan rencananya kepada kita, bukan?'

"kehilangan. terbiasa. rencana Tuhan. semoga ini memang rencana Tuhan yang akan membuatmu terbiasa kemudian."


diapun pamit lewat mimpi. hilang menuju batas. kau, aku, dan perpisahan dalam mimpi.

aku memilih meneruskan kepura-puraan diri. tapi sulit dan Tuhan mengajarkan tentang kehilangan dan keberartian akan sesuatu yang telah pergi.

-an-

Sabtu, 15 Desember 2012

sajak yang dituliskan Tuhan (sebenarnya tidak tersembunyi)

Selembar sajak tersembunyi dituliskan Tuhan
untuk kami, manusia.
Berisi cinta, kesenggaraan, kehampaan,
kegembiraan, dan kerinduan yang sering tidak bisa dijelaskan.

Di dalam sajak,
antara manusia dan kehidupannya
sering tidak menyadari
kalau mereka "dekat".

Sajak sebenarnya telah terbaca
tapi tak terpahami.

Sajak yang dituliskan Tuhan
tidak tersembunyi.
Hanya diri saja yang tidak paham dan menyadarinya.

-an-


Manusia dan yang ada di dalam kehidupannya.

Senin, 03 Desember 2012

malam

Sebagian orang menjadi hidup ketika malam
Bersama doa, mimpi, atau bahkan kesendirian
dan merekalah orang malam
Dan ketika malam datang, datang pula harapan-harapan
agar pagi kemari mengusirnya dan orang pagi hidup kembali

Malam hilang malam muncul malam dibenci malam juga dipuji

Si pemimpi menanti malam
mengharap buah tangan mimpi-mimpi indah,
lalu takut mimpi-mimpi buruk diberi malam,
si pemimpi berdoa kepada malam
tak ingin tertidur

Kembali malam dibenci mimpi malam juga dipuji mimpi

Sebagian orang menunggu malam sebagai kedamaian,
yang dibawa teman lama, untuk beristirahat
dan hidup dalam mimpi-mimpi malamnya
tapi sebagian orang justru takut kepada malam
yang membawa kematian
Sebagai malam terakhir dan tidak membiarkan mata
membuka kembali
seakan tidur menikmati malam
Padahal mati ditemani malam

Malam dibenci sebagian!

Malam sedih
Malam ingin bersahabat
Malam datang bersama mimpi tapi terkhianati sendiri
oleh mimpi-mimpi buruknya
Malam berteman dengan kematian
tapi tak pernah bersepakat agar kematian berkunjung tiap malam
untuk menggandeng nyawa-nyawa bersamanya

Malam berjalan
Malam menangis
Dan malam berharap
agar malam tak pernah ada

-an-