Sabtu, 05 Juli 2014

turun hujan


Karena hujan sering menjadi kambing hitam di siang hari, akhirnya ia putuskan untuk menunggu matahari menghilang terlebih dahulu. Ia pikir itu adalah waktu yang tepat baginya. Tak ada yang bisa melihat rupanya dengan jelas karena di saat itu ia berhasil bersembunyi dari cahaya bulan dan berlalu dengan cepat di hadapan cahaya lampu-lampu kota. Di keheningan itu, ia luapkan seluruh emosinya. Mereka yang mendengarnya akan jatuh tenggelam ikut berbahagia dan termenung sepanjang malam. Sepanjang malam. Selama itu hujan turun. Selama itu pula mereka termenung bahwa rupa bahagia hujan tak akan mereka lihat saat kebencian lebih menguasai diri mereka. Kunjungan hujan malam itu diakhiri dengan sebuah pesan untuk membiarkan dirinya turun esok hari sebelum matahari menghilang lagi.


-ann-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar