Minggu, 22 Desember 2013

kepada dua anak manusia

Kepada dua anak manusia,
dengarlah petikan gitar diluar sana,
mengiringi sebuah lirik yang dituliskan seseorang untukmu:


Tanpa melihat, kau tahu siapa yang berucap selamat datang.
Aku datang selalu pada malam yang terang.
Memberikan kenyamanan untuk terus berselimut khayal
tentang raga dua anak manusia yang menjauh.
Tanpa tatap, masih berdiam dalam jarak,
tersembunyi luka keduanya.


Lalu aku mulai bernyanyi...


Kepada dua anak manusia yang menjauh,
ketahuilah,
tanpa tatap kau sedang memupuk sebuah cerita
yang akan kau bagi kelak.
Entah kapan
Entah kepada siapa

Menunggulah dan jangan terus menunggu
agar kau tahu 
kapan dan kepada siapa
cerita itu kemudian minta diceritakan
Meski sekarang kalian masih berdiam dalam jarak.


Ceritakanlah...
Ceritakanlah...
Di suatu hari kelak...


Dan ketahuilah,
Ketika aku beranjak pergi
Ketika matahari berucap selamat datang
Ketika khayal telah berakhir

Ketika itu pula
raga dua anak manusia yang menjauh
akan saling bertatap lantas bercerita
untuk memulihkan luka masing-masing



di suatu hari kelak
di suatu hari kelak
itulah suatu hari kelak.



Nah, kepada dua anak manusia yang sedang terluka,
berbahagialah!
Hujan sudah menyanyikan semuanya untukmu.
Dan seperti lirik yang diakhiri dengan titik,
ia akan segera berakhir.


-an-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar