Seekor
gagak muda sedang terbang menerjang api yang di hembuskan angin dalam kegelapan
malam. Ia tak pernah takut lingkaran api itu membakar tubuhnya hidup-hidup.
Karna dia tahu untuk apa dia terbang. Dan ia sudah dengar akan keberadaan sang
api di kegelapan malam. Tapi ia tak takut. Ketakutannya sudah ia bawa terbang
dan dimakan angin perlahan. Saat bertemu lingkaran api, ia serahkan dirinya
terbakar. Seperti kayu kering yang membiarkan dirinya dilalap sang api.
(opening naskah Bang Bujang)
(opening naskah Bang Bujang)
-an-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar