Rabu, 17 April 2013

jalan

"Kita memilih jalan setapak sendiri-sendiri. Aku dengan jalan setapakku dan kamu dengan jalan setapakmu. Di setiap jalan setapak yang kita lewati, akan kita temui jalan-jalan setapak berikutnya. Mau kemana kamu? Mau kemana aku? Dari jalan-jalan setapak itu, nanti akan ada persimpangan. Di persimpangan itulah kita akan bertemu dan kita akan melihat kembali jalan-jalan setapak yang menghampar di depan persimpangan itu; tanda kalau kita tidak boleh berlama singgah. Nah, pada saat itu apakah kamu akan mengambil jalan setapakmu dan aku mengambil jalan setapakku, lalu berharap bertemu di persimpangan berikutnya? Atau kita akan mengambil jalan setapak kita?..."




Sayang, pembicaraan itupun berakhir bisu hingga tiba di persimpangan...



-an-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar