Seorang anak kecil melukis
di atas kanvas udara
kumpulan-kumpulan huruf
yang menjadi sebuah kata 'mimpi'
dari dunia imaji
Dan huuuuuss.....
Angin nakal tiba menghapus 'mimpi'
Menjadikan kanvas imaji kembali putih
Seketika kuas menolak menoreh warna
'mimpi' kembali karna tersimpan kesal
pada angin nakal
Palet-palet 'mimpi' kemudian memanggil,
membujuk diri ditorehkan pada udara
Hingga imaji 'mimpi' mulai menari-nari
minta terlukis
Dan huuuuusss...
Si angin nakal kembali berulah
Menarik 'mimpi' dan hilang
Menulislah anak itu sebuah pesan
untuk si angin nakal:
"Mimpi-mimpi terbang bersama angin nakal
menuju sebuah tempat dengan warna sebagai
penghias diri
Palet-palet kembali meminta ditorehkan mimpi
yang akan hilang terbang bersama angin nakal
Kau, angin-angin nakal, di kirim Tuhan
dan membawa mimpiku bertempat jauh tinggi
Hingga tertoreh kembali mimpi-mimpi
dan kau bawa lagi tinggi
Kini, ku biarkan kau, hei angin nakal!
membawa tinggi torehan mimpi ini:
"Gapai""
Dan huuuusss...
Kabul si angin nakal...
-an--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar